Kelapa kopyor adalah jenis kelapa yang mengalami mutasi genetik secara alamiah. Kelapa berbuah kopyor merupakan mutan kelapa yang ditemukan di antara populasi kelapa normal. Kelapa kopyor menjadi komoditas andalan yang bernilai ekonomi tinggi, ciri kelapa kopyor yaitu memiliki daging buah yang bertekstur gembur dan sebagian besar tidak melekat di tempurungnya. Terdapat 2 jenis tanaman kelapa kopyor yaitu tipe Dalam dan tipe Genjah. Perbedaannya keduanya yaitu tipe dalam memiliki khas batang besar, memiliki bol pada pangkal batang, mulai berbunga pada umur 5-7 tahun, buahnya berukuran cukup besar namun jumlahnya sedikit dan memiliki keragaman genetik yang tinggi karena bunganya menyerbuk silang sehingga peluang bertemunya gen resisif pada bunga betina dan serbuk sari relatif kecil. Secara alami, jenis tanaman kelapa kopyor dalam hanya menghasilkan buah kopyor 1-2 butir/tandan. Kelapa kopyor tipe dalam ini banyak ditemukan di Kalianda Lampung Selatan, Ciomas Bogor, Sumenep dan Jombang Jawa Timur dan Pati Jawa Tengah. Sedangkan kelapa kopyor tipe genjah memiliki batang lebih kecil, tidak memiliki bol, mulai berbuah pada umur 3-4 tahun, buah berukuran lebih kecil tapi banyak. Kelapa kopyor tipe genjah menghasilkan lebih banyak buah kopyor per tandanya, terkadang bisa mencapai 50% hal ini karena kelapa tipe genjah termasuk tanaman menyerbuk sendiri sehingga peluang bertemunya gen resisif pada bunga betina dan serbuk sari lebih besar. Kelapa kopyor jenis genjah ini banyak ditemukan di Pati Jawa Tengah yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Dukuhseti, Margoyoso, Tayu, Wedarijaksa, Gembong dan Terangkil. Buah kelapa kopyor tipe dalam terdiri atas 3 warna kulit buah yaitu hijau, hijau kekuningan dan coklat, sedangkan buah kelapa kopyor tipe Genjah terdiri atas 5 warna, yaitu hijau, hijau kekuningan, coklat tua, coklat muda, kuning, gading wulan dan orange gading. Berdasarkan tipe buah, kelapa kopyor dengan daging buah yang tebal dan buahnya berwarna hijau dan coklat memiliki rasa yang lebih enak dan gurih. Persiapan Bibit Kelapa Kopyor Perbanyakan bibit kelapa kopyor dapat dilakukan secara generatif yaitu kelapa kopyor bisa diperoleh melalui penanaman kembali buah kelapa normal yang dijadikan sebagai bibit pohon kelapa yang berbuah kopyor. Akan tetapi, cara ini kurang efektif karena jenis buah kelapa kopyor dalam satu pohon yang dihasilkan sangat sedikit. Ada cara modern yang telah dilakukan untuk perbanyakan bibit kelapa kopyor ini yaitu perbanyakan secara in vitro yaitu dengan menumbuhkan embrio dari buah kopyor pada media tumbuh buatan dalam kondisi aseptik di laboratorium. Tanaman yang dihasilkan dengan cara ini akan menghasilkan 90-100% buah kopyor. Sebenarnya, cara ini sudah dilakukan oleh Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia BPBPI dan hasil bibitnya juga sudah dipasarkan sehingga bisa dimanfaatkan oleh para pembudidaya. Tanaman kelapa kopyor melalui perbanyak dengan cara in vitro sudah banyak di tanam di Ciomas Bogor, Riau, dan Kalimantan Timur. Penanaman Kelapa Kopyor Jika bibit sudah siap maka dapat dilakukan penanaman yaitu memindahkan bibit ke lahan atau kebun. Perlu diketahui, pada pemindahan bibit kelapa kopyor yang terlalu muda atau kurang dari 8 bulan akan memiliki resiko kematian bibit, sedangkan pemindahan bibit kelapa kopyor yang terlalu tua atau lebih dari 1 tahun akan berisiko mengalami stagnasi atau berhenti tumbuh sementara sehingga menghambat pertumbuhan. Untuk itu bibit kelapa kopyor yang ideal untuk ditanam yaitu berumur 8 bulan-1 tahun. Sebaiknya, bibit kelapa kopyor ditanam di areal yang tidak berdekatan dengan kelapa biasa, minimal jarak 500 meter. Untuk mencapai produksi maksimal disarankan pula ditanam pada lahan dengan ketinggian di bawah 200 meter dan jarak tanam yang digunakan yaitu 9 meter x 9 meter atau 10 meter x 10 meter dengan pola segitiga. Populasi pohon antara 100-140 pohon per hektar lahan. Penanaman bibit kelapa kopyor ini sebaiknya dilakukan di akhir musim penghujan dan mendekati musim kemarau. Pemeliharaan Kelapa Kopyor Setelah penanaman, lakukan pemeliharaan karena ini penting. Pemeliharaan dilakukan dengan memberikan pupuk pada lubang tanam dengan menggunakan kompos atau pupuk kandang. Pemberian pupuk ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan bibit karena akan menyediakan nutrisi dan zat-zat tumbuh. Selain itu, usahakan bibit mendapat intensitas cahaya matahari sekitar 50%. Jaga agar lingkungan tidak kering dengan cara melakukan penyiraman secara intensif, tapi jika pohon sudah tumbuh dan daun sudah mekar maka tidak perlu perawatan intensif lagi. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman kelapa kopyor adalah hama kumbang. Hama tersebut menyerang dengan menggerogoti pohon hingga buah sehingga sangat mengganggu produktivitas. Pengendalian hama ini atau lainnya bisa menggunakan insektisida secukupnya. Pemanenan Kelapa Kopyor Memanen buah kelapa kopyor dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut ini, diantaranya yaitu 1. Buah kelapa dibiarkan jatuh. Kekurangan cara ini yaitu buah yang jatuh sudah lewat masak, sehingga tidak sesuai spesifikasi permintaan yang dibutuhkan. 2. Dipanjat. Pemanenan ini dapat dilakukan saat musim kemarau saja. Namun keuntungan menggunakan cara ini yaitu dapat membersihkan mahkota daun; dapat memilih buah kelapa siap panen dengan kemampuan rata-rata 25 pohon per orang. Kelemahannya cara ini yaitu merusak pohon, karena harus membuat tataran untuk berpijak. Di beberapa daerah di Sumatera, sering kali pemetikan dilakukan oleh kera beruk. Kecepatan pemetikan beruk yaitu 400 butir sehari dengan masa istirahat 1 jam, namun beruk tidak bisa membersihkan mahkota daun dan selektivitasnya kurang. 3. Dengan galah. Pemanenan kelapa kopyor menggunakan bambu yang disambung dan ujungnya dipasang pisau tajam berbentuk pengait ini memiliki kemampuan pemetikan rata-rata 100 pohon/orang/hari.
Pilih bibit kelapa yang tampak segar, berukuran besar, dan memiliki daun hijau yang sehat. 4. Apakah Diperlukan Tanah Khusus untuk Menanam Kelapa? Ya, kelapa membutuhkan tanah yang subur dengan kandungan nutrisi yang baik sebagai media pertumbuhan yang optimal. 5. Bagaimana Cara Menanam Kelapa yang Benar?
Prof. Sisunandar, Ph.D, mengajukan 121 pohon kelapa kopyor cungap merah sebagai pohon induk. Jika berhasil, Kementerian Pertanian akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang memungkinkan produksi bibit untuk disertifikatkan dan ditanam oleh masyarakat. Baca juga: ASN Kepergok Check In Bersama Selingkuhan di Hotel Semarang, Jadi Sasaran Pemerasan
Sebagaibahan tanam pada kultur embrio kelapa kopyor, embrio kelapa kopyor harus diambil dengan hati-hati dari buah kelapa kopyor, embrio ini kemudian disterilkan dalam larutan kalsium hipoklorit 5% selama 10 menit, lalu dicuci dengan aquades steril hingga 3 kali.Embrio ini kemudian siap untuk dikulturkan. Embrio dapat dikulturkan dalam dua tahap, yakni tahap cair dan tahap padat. Carabudidaya tanaman kelapa memang tidak sulit, serta cara mengatasi serangan hama juga dengan mudah untuk dipelajari. Tanpa adanya bibit kelapa, tentu usaha tidak akan bisa berjalan. Sewa Lahan. Jika anda menjalankan bisnis tanaman kelapa, anda tentu memerlukan lahan untuk mengembangkan tanaman kelapa. Lahan yang diperlukan juga tidak sf4Fpua.